awal terbentuk

02.55 by sosempat


Pagi hari di tahun ajaran baru pada tahun 2005, di sebuah kelas yang letaknya cukup dekat dengan ruang kantor para guru di SMA.N 33. Ruangan tersebut berada tepat disamping timur ruang kantor guru. Dengan aroma masakan untuk siang hari bagi para guru-guru, aroma yang sangat menyengat, menggoda sekaligus mengsalkan, karena di bagian buritan ruang guru adalah ruang dapur. Ruangan tersebut diberi nama ‘XI IPS 4’ sebuah kelas yang tidak disangka-sangka menjadi kelas diamana penghuni didalamnya adalah penghuni terakhir kelas tersebut. XI IPS 4 merupakan rangkaian huruf-huruf aneh dan angka keramat yang menyatu sehingga memberikan kesan mistis dan aneh didalamnya. Angka empat yang mengiringi dibelakangnya merupakan angka sial bagi kaum tionghoa yang masih mempercayainya. Sekitar empat puluh anak manusia yang gue kenal sampe yang belum dikenal berdatangan kedalam ruangan kelas tersebut. Banyak tampang-tampang aneh nan misterius dari anak-anak ini. Ketika masuk kedalam ruangan kelas tersebut gue langsung menuju bangku barisan kedua dari belakang, mungkin karena disitu ada seorang temanku yang pernah duduk sama gue dikelas sepuluh dulu. Nama Shopian biasa diejek “si bacok”, nanti gue ceritain sejarahnya. Bukannya gue engga bosen duduk sama dia, tapi gue nyari aman aja duduk sama dia, karena gue pikir yang laen belum tentu senormal gue dan temen gue ini yang pernah sekelas sama gue. Mungkin karena gue masih asing dengan teman gue yang baru nan aneh-aneh ini. Ternyata dan tak dinyana mereka samua baik dan juga jahat, kebanyakan dari mereka memiliki dua buah sisi sifat manusia yang menajadi tolak ukur surga dan neraka. Biasanya seorang anak adam ada yang memiliki sifat jahat dan ada juga yang memiliki sifat baik, tetapi semua yang berada diruangan ini memiliki kedua sifat ini sekaligus dan dapat timbul secara bersamaan. Tapi tak ada kekhawatiran yang berarti yang harus di khawatirkan. Dimulai dari belakang sekawanan para pria tak ada belas kasihan, sebelah kiri dan depan ada perempuan-perempuan aneh dan semua yang aneh-aneh. Tiba-tiba semuanya terkejut sejenak dengan bunyi suara bel padahal kami sering mendengaranya, sebenarnya yang membuat kami terkejut adalah belum ada satupun guru yang masuk kekelas kami. Satu per satu para guru keluar dari ruang guru dan melewati kelas kami menuju kelas yang akan diasuhnya sebagai jabatan seorang wali kelas. Jam sudah menunjukkan pukul delapan lewat beberapa menit, sudah satu jam lebih kami menunggu tetapi belum juga ada guru yang datang dan mengaku sebagai wali kelas kami. Beberapa murid perempuan pun pergi keruang guru untuk menanyakan prihal siapa wali kelas kami. Menurut jadwal wali kelas kami adalah pak Amsir, namun ketika dikonfirmasi ternyata pak Amsir menolak menjadi wali kelas kami karena pak Amsir tidak mau jadi wali kelas manapun. Loh-oh-oh jadi siapa wali kelas kami? Tanya anak-anak aneh ini. Lalu kami bertanya pada wakil kepala sekolah pada saat itu (kami lupa siapa orangnya). Lalu kami tahu bahwa wali kelas kami adalah bu Mella, hati pun lega, tapi ketika bu Mella datang kekelas kami dia menerangkan kepada kami bahwa diapun tidak akan menjabat wali kelas pada tahun ini. “Wali kelas kita jadinya siapa Bu?” tanya anak-anak aneh ini, “mana saya tahu” jawab guru yang tidak begitu tua ini (pada akhirnya dia menjadi wali kelas kami juga pada kelas duabelas) . Emang empat itu angka sial ternyata. Sampai bel istirahat pertama kami pun tidak tahu siapa wali kelas kami.dan kami berpikir mungkin memang takkan ada guru yang mau mengasuh anak-anak aneh ini. Pada waktu hampir menjelang siang datanglah seorang guru berkerudung, dengan santai dan aneh melihat kelas kami, “XI IPS 4 ya?” tanya guru itu. Dia adalah Bu Hayati (dipanggil Bu-Hay) “iya Bu” sahut para penghuni kelas baru ini. “saya lupa kalu saya diberi amanat untuk menjadi wali kelas ini” kata guru itu. ‘oOoh jadi ibu wali kelasnya’ jawab anak-anak dengan malas. Mungkin didalam hati anak-anak ini berkata bahwa: dari tadi kek datengnya, kirain kita ngga bakalan punya wali kelas. Dan akhirnya kami tahu bahwa walikelas kami adalah Ibu Hayati, sorang guru Bahasa Indonesia yang baik hati.

| 1 comments

XII IPS 4

05.46 by sosempat


Tuhkan mau nulis tentang orang-orang aneh ini aja gue bingung mau mulai dari mana. Soalnya semua yang terjadi selama kita-kita menjalani kehidupan SMA semuanya berkenang man tapi gue mulai dari sejarahnya dulu aja kali ya. Sos4 adalah kelas jurusan IPS dengan nomor urut terakhir yaitu 4 (empat). Kelas ini juga diadakannya dua tahun sekali karena keterbatasan kelas. Sos4 angkatan 2006/2007 adalah angkatan terakhir dalam sejarah perjalanan pendidikan di SMA.N 33, soalnya setelah kita-kita lulus dan keluar dari gedung itu kelas XII IPS 4 ditiadakan atau di hilangkanlah. Katanya sih ruangan kami ingin digunakan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat bagi sekolah ketimbang digunakan untuk mendidik makhluk-makhluk semacam kami, tapi itu gak penting kawan!!!. Sos4 versi kami terbentuk pada tahun 2005 tengah tahun. Pertama kami mempunyai nama kelas XI IPS 4 (sebelum akhirnya menjadi XII IPS 4) karena kami baru saja naik kelas dari kelas sepuluh dan menentukan jurusan kami masing-masing. Kami manusia-manusia penghuni kelas XI IPS 4 adalah orang-orang yang memilih jalur sosial sebagai jalan hidup kami walaupun tidak sebenuhnya, yaa pokoknya kaya gitu lah. Ada juga diantara kami yang terpaksa menghuni kelas ini karena terpaksa atau terbuang (ingin masuk jurusan IPA tapi tidak bisa/tidak lulus). Dan akhirnya terbentuklah sebuah koloni kemanusiaan yang lain dari biasanya, atau dalam istilah ilmianya yaitu tidak lazim. Koloni memang tebantuk oleh orang-orang aneh yang memiliki berbagai macam jenis kebiasaan, sifat, bentuk muka, wajah dan tingkat kepandaiannya, tak sedikit yang memiliki kepribadian ganda. Tapi semua makhluk dikelas ini memiliki kesamaan yang membuat kami menjadi sebuah koloni yang cukup solid, yaa bisa dikatakan seperti itu deh kayanya. Hal yang membuat kami menjadi seperti ini yaitu kami sama-sama ‘ngaco’.

| 0 comments

SMA.N 33

05.34 by sosempat


Inilah sekolah kami SMA.N 33 Jakarta, sebuah sekolah yang memang terkenal di daerah kecamatan Cengkareng karena namanya yang menggunakan angka ganda “33”. Tak usah menggambarkan bentuk sekolah kami, sekolah tua yang tidak memiliki perencanaan yang jelas sebelumnya ketika awal-awal dibangun. Sekolah kami memiliki dua buah gedung yang tidak simetris, dan tidak memiliki konsep yang sama. Kedua bangunan utama sekolah ini juga tidak memiliki penghubung, jadi jika kita berada dilantai dua gedung lama ingin menuju lantai dua atau tiga gedung baru maka kita harus turun kelantai dasar gedung lama lalu menuju gedung baru kemudian kita meniti tanggga di gedung baru untuk sampai kelantai dua atau tiga. Sangat tidak efisien dan aneh. Bagaimana sebenarnya perencanaan awal pembangunannya. Sekolah kami mempunyai dua buah pintu gerbang yang menghubungkan kami dengan dunia luar, yang sangat berbahaya bagi kesehatan kami. Pintu gerbang utama menghadap jalan Kamal Raya yang penuh dengan debu dan lalu lintas yang padat dengan mobil angkutan liar (omprengan). Jika ingin keluar menuju jalan Kamal Raya maka gunakanlah pintu gerbang utama, jika anda ingin keluar menuju jalan utama yang santai maka anda bisa menggunakan pintu gerbang kedua tapi jika anda membawa kendaraan maka jangan harap anda bisa menggunakan pintu gerbang kedua untuk keluar dari sekolah kami. Pintu gerbang kedua hanya digunakan oleh para guru dan pedagang makanan di sekolah ini, tapi pada siang hari biasanya kami bebas menggunakan pintu gerbang ini. Pintu gerbang kedua atau pintu belakang bentuknya lebih baik jika dibandingkan dengan pintu utama, karena dulu hanya ada satu pintu gerbang yaitu pintu gerbang kedua itu tadi, sehingga bentuknya lebih bagus. Gedung sekolah kami sangat kontras antara gedung yang baru dan gedung yang lama dengan gedung yang baru (sebutan pada saat itu). Gedung lama memiliki gaya kolonial moderen dan gedung baru memiliki gaya indo dengan atap genteng. Pokoknya sedikit aneh tapi tak apalah dari pada tidak ada gedung sama sekali. Lapangan sekolah kami diaspal seperti landasan pesawat remot kontrol, kenapa kami bilang begitu? karena sewaktu pertama kali diaspal, aspalnya langsung menempel di sepatu kami saat menginjaknya. Sebelumnya lapangan kami dicor tapi ngebulnya minta ampun seperti ada pendaratan helikopter blonco setiap saat. Pokoknya unik, nyentrik, dan asik nggak asik,-

| 2 comments

Pembukaan

04.58 by sosempat



Dengan rasa hormat dan bangga kepada seluruh anak-anak sos4 angkatan 2006/2007 yang begitu unik dan langka, sehingga terbesutlah keingian untuk membuat blog ini. Dengan tujuan untuk mengingatkan kami semua anak-anak sos4, bahwa kami pernah bersama-sama mengarungi kehidupan disalah satu sekolah negri di pinggiran ibukota Jakarta. Selama dua tahun bersama-sama dan selama itu kami mengalami berbagai macam alur kehidupan yang unik, lucu, aneh, membanggakan, memilukan dan “ngaco”. Berbagai macam jenis anak manusia hidup didalam kelas ini. Mulai dari yang lugu hingga yang belagu, mulai dari yang bodoh hingga yang sangat bodoh, yang jelas unik. Semoga blog ini berguna bagi siapapun yang mengunjungi blog ini dengan sengaja maupun tidak sengaja. Kami pembuat blog ini mengharapkan partisipasi semua mantan penghuni sos4 generasi terakhir untuk mengenang kenangan kita semua di sos4.

| 0 comments