SMA.N 33

05.34 by sosempat


Inilah sekolah kami SMA.N 33 Jakarta, sebuah sekolah yang memang terkenal di daerah kecamatan Cengkareng karena namanya yang menggunakan angka ganda “33”. Tak usah menggambarkan bentuk sekolah kami, sekolah tua yang tidak memiliki perencanaan yang jelas sebelumnya ketika awal-awal dibangun. Sekolah kami memiliki dua buah gedung yang tidak simetris, dan tidak memiliki konsep yang sama. Kedua bangunan utama sekolah ini juga tidak memiliki penghubung, jadi jika kita berada dilantai dua gedung lama ingin menuju lantai dua atau tiga gedung baru maka kita harus turun kelantai dasar gedung lama lalu menuju gedung baru kemudian kita meniti tanggga di gedung baru untuk sampai kelantai dua atau tiga. Sangat tidak efisien dan aneh. Bagaimana sebenarnya perencanaan awal pembangunannya. Sekolah kami mempunyai dua buah pintu gerbang yang menghubungkan kami dengan dunia luar, yang sangat berbahaya bagi kesehatan kami. Pintu gerbang utama menghadap jalan Kamal Raya yang penuh dengan debu dan lalu lintas yang padat dengan mobil angkutan liar (omprengan). Jika ingin keluar menuju jalan Kamal Raya maka gunakanlah pintu gerbang utama, jika anda ingin keluar menuju jalan utama yang santai maka anda bisa menggunakan pintu gerbang kedua tapi jika anda membawa kendaraan maka jangan harap anda bisa menggunakan pintu gerbang kedua untuk keluar dari sekolah kami. Pintu gerbang kedua hanya digunakan oleh para guru dan pedagang makanan di sekolah ini, tapi pada siang hari biasanya kami bebas menggunakan pintu gerbang ini. Pintu gerbang kedua atau pintu belakang bentuknya lebih baik jika dibandingkan dengan pintu utama, karena dulu hanya ada satu pintu gerbang yaitu pintu gerbang kedua itu tadi, sehingga bentuknya lebih bagus. Gedung sekolah kami sangat kontras antara gedung yang baru dan gedung yang lama dengan gedung yang baru (sebutan pada saat itu). Gedung lama memiliki gaya kolonial moderen dan gedung baru memiliki gaya indo dengan atap genteng. Pokoknya sedikit aneh tapi tak apalah dari pada tidak ada gedung sama sekali. Lapangan sekolah kami diaspal seperti landasan pesawat remot kontrol, kenapa kami bilang begitu? karena sewaktu pertama kali diaspal, aspalnya langsung menempel di sepatu kami saat menginjaknya. Sebelumnya lapangan kami dicor tapi ngebulnya minta ampun seperti ada pendaratan helikopter blonco setiap saat. Pokoknya unik, nyentrik, dan asik nggak asik,-

| 2 comments

2 Comments:

Posting Komentar
<< Home